Ada dua macam statistika yaitu statistika deskriptif dan statistika inferensial. Statistika deskriptif berkenaan dgn deskripsi data misal dari menghitung rata-rata dan varians dari data mentah; mendeksripsikan menggunakan tabel-tabel atau grafik sehingga data mentah lbh mudah “dibaca” dan lbh bermakna. Sedangkan statistika inferensial lbh dari itu misal melakukan pengujian hipotesis melakukan prediksi observasi masa depan atau membuat model regresi.
Statistika deskriptif berkenaan dgn bagaimana data dapat digambarkan dideskripsikan) atau disimpulkan baik secara numerik (misal menghitung rata-rata dan deviasi standar) atau secara grafis (dalam bentuk tabel atau grafik) utk mendapatkan gambaran sekilas mengenai data tersebut sehingga lbh mudah dibaca dan bermakna.
Statistika inferensial berkenaan dgn permodelan data dan melakukan pengambilan keputusan berdasarkan analisis data misal melakukan pengujian hipotesis melakukan estimasi pengamatan masa mendatang (estimasi atau prediksi) membuat permodelan hubungan (korelasi regresi ANOVA deret waktu) dan sebagainya
Statistika. Istilah ini identik dengan ilmu menghitung. Berhubung erat kaitannya dengan berhitung, maka banyak yang menganggap bahwa statistika merupakan cabang dari ilmu matematika. Secara sederhana, definisi statistika bagi pemula (pelajar) adalah menghitung sebuah data
yang tersusun atas banyak angka. Statistika dikenalkan kepada para pelajar saat masih duduk di bangku SMP dan SMA. Saat mengenyam pendidikan SMA di tahun terakhir,
para pelajar dibingungkan dan diharuskan untuk memilih masa depannya, tak terkecuali saya sebagai penulis. Statistika, suatu ilmu pengetahun yang mempelajari, mengumpulkan, mengolah, serta menganalisis suatu kumpulan data. Statistika berbeda dengan statistik. Bilamana statistika merupakan ilmu yang berkenaan dengan data, maka statistik adalah data atau informasi yang diolah.
Biasanya pada awal kuliah, mahasiswa baru diberi pengetahuan tentang jurusan atau program studi yang dipilihnya dan prospek kerja dari lulusan jurusan atau program studi tersebut. Sejak saat itulah penulis mengerti arti statistika yang sebenarnya dan menyadari begitu luas peluang kerja yang ada bagi lulusan statistika. Maka dari itu, penulis ingin lebih mendalami ilmu statistik sebagai salah satu jalan mencapai cita-cita untuk menjadi analis data dalam sebuah perusahaan atau sebagai pembimbing (dosen) di sebuah universitas. Selama menjadi mahasiswa, penulis berusaha untuk menjadi sarjana yang kompetitif dan berbekal keterampilan supaya lebih siap untuk menghadapi dunia kerja.
Berbagai bidang kerja hampir dapat menampung lulusan statistika. Seperti pada lembaga pemerintahan, bidang sektor industri atau jasa keuangan, bidang industri perangkat lunak dan komputer, instansi pengolahan data dan informasi, bidang akademik dan lain-lain. Tentunya semasa kuliah, mahasiswa dibekali berbagai mata kuliah pendukung untuk mengantar mahasiswa ke berbagai bidang di dunia kerja yang menerima lulusan statistika. Selain itu, berbagai Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan organisasi dapat diikuti oleh mahasiswa untuk mengembangkan karakter individu, pola pikir serta keterampilan non akademik seperti kepemimpinan.
Setelah diberi pengetahuan mengenai prospek kerja lulusan statistika, penulis yakin bahwa ini pilihan tepat.
Karena dengan begitu luasnya lapangan kerja yang tersedia bagi lulusan statistika membuat penulis termotivasi untuk selalu ingat pada apa yang ingin dicapai.
Untuk menjadi mahasiswa yang matang, dalam hal ini siap dalam menghadapi dunia kerja, maka diperlukan suatu motivasi diri supaya selalu konsisten dan bersungguh-sungguh dalam menjalankan kuliah sebagai proses awal menuju dunia kerja. Berbagai jalan untuk menjadi mahasiswa yang matang akan penulis jalankan dengan menjadi aktivis organisasi yang dapat mengembangkan pola pikir dan karakter pribadi yang kuat. Dalam hal akademik, penulis berusaha untuk menjadi mahasiswa aktif dalam mengikuti mata kuliah, mendapat prestasi dan memperoleh gelar cum laude. Tak dapat dipungkiri, semua itu adalah harapan bagi kebanyakan mahasiswa.
Statistika dibutuhkan dalam dunia kerja karena banyaknya keterampilan yang dapat dikuasai oleh lulusan statistika seperti mengolah data, menghitung data, menganalisis data, membuat grafik data, mengukur dan membuat probabilitas data, dan masih banyak lagi keterampilan lainnya. Jika orang berpikir bahwa statistika itu sulit maka tergantung pada individunya dalam memilih untuk berusaha dan yakin bisa atau hanya berpikir sulit tanpa melakukan usaha yang berarti. Maka penulis memilih untuk berusaha dan yakin bisa untuk memahami mata kuliah yang diberikan dosen serta penerapan-penerapannya, sehingga keterampilan dalam diri terpenuhi dan dapat diaplikasikan serta siap menghadapi dunia kerja.
Pada umumnya, masyarakat mengenal ilmu statistik dari progarm pemerintah yaitu sensus penduduk.
Di sini, instansi pengolahan data dan informasi, tepatnya Badan Pusat Statistiklah yang berperan dalam sensus penduduk. Menurut penulis, bekerja sebagai petugas sensus sangat menarik, karena selain mengaplikasikan ilmu statistik yang diperoleh juga terjadi kontak sosial dengan penduduk yang bersangkutan. Ini berarti, para lulusan statistika tidak hanya terkungkung dalam hal penelitian, mengolah, dan menganalisis yang
sering dideskripsikan suatu pekerjaan yang hanya berhubungan dengan data.
sering dideskripsikan suatu pekerjaan yang hanya berhubungan dengan data.
Aplikasi lain dari ilmu statistik adalah quick
count atau perhitungan cepat untuk menghitung suara dalam PEMILU. Lembaga pemerintahan membutuhkan statistikawan (orang yang ahli dalam statistika) atau bisa juga bekerja sama dengan himpunan mahasiswa statistika, supaya bisa berlatih secara langsung.
Dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan, statistika banyak dibutuhkan dalam metodologinya. Kegunaannya bermacam-macam: mempelajari keragaman akibat pengukuran, mengendalikan proses, merumuskan informasi dari data, dan membantu pengambilan keputusan berdasarkan data. Statistika, karena sifatnya yang objektif, sering kali merupakan satu-satunya alat yang bisa diandalkan untuk keperluan-keperluan ilmu pengetahun lain seperti psikologi. Dalam psikologi diperlukan metodologi eksperimental. Cara ini biasanya dilakukan di dalam laboratorium dengan mengadakan berbagai eksperimen. Peneliti mempunyai kontrol sepenuhnya terhadap jalannya suatu eksperimen. Yaitu menentukan akan melakukan apa pada sesuatu yang akan ditelitinya, kapan akan melakukan penelitian, seberapa sering melakukan penelitiannya, dan sebagainya. Contoh lainnya, dalam biometrika (penerapan statistika dalam biologi), dan lain-lain. Maka yang berperan dalam hal ilmu pengetahuan adalah bidang riset dan pengembangan yaitu Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
Membentuk suatu cita-cita dari awal maka akan tercipta proses yang matang. Statistika adalah salah satu jalan penulis untuk mencapai cita-cita. Penulis hanya berkomitmen dan konsisten untuk berusaha melakukan yang terbaik sebagai mahasiswa yang ketika menjadi sarjana, siap untuk mengahadapi dunia kerja. Ibarat penulis adalah bahan utama masakan yang akan dibuat sebagai sajian lezat dan istimewa, maka bumbu-bumbunya adalah mata kuliah dan aktifitas-aktifitas non akademik yang akan membuat penulis (masakan) menjadi istimewa dan lezat (berkualitas). Maka ketika matang (siap), akan tercipta penulis (masakan) yang siap memasuki dunia kerja (disantap).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar